Jumat, 25 November 2011

Matematika itu Mudah dan Menyenangkan

Pernyataan bahwa matematika itu mudah dan menyenangkan, semestinya kita perkenalkan dan kita buktikan dari awal. Untuk mencapai penguasaan materi pelajaran apapun (bukan hanya matematika), membutuhkan ketekunan. Anggapan bahwa matematika hanya dapat dikuasai oleh murid-murid yang berbakat, tidak sepenuhnya benar. Bakat tidak menentukan tingkat penalaran, kemampuan dan keterampilan murid dalam berhitung
Keterampilan murid dalam menyelesaikan soal matematika seperti halnya seseorang yang mencoba keterampilan menganyam.Begitu juga dengan pelajaran matematika. Murid tidak akan terampil menyelesaikan soal matematika bila murid yang bersangkutan jarang mencoba berlatih menyelesaikan soal matematika secara mandiri. Pelajaran matematika identik dengan pelajaran ketrampilan tangan. Semakin sering tangan mau menulis, mencoret, mengkali, membagi, tambah dan kurang, maka otak akan semakin pandai dalam memecahkan materi soal matematika. Awal mula tangan mau bergerak, kemudian otak terstimulasi menemukan ide pemecahan soal lebih lanjut. Oleh karena itu untuk tahap permulaan, bila kita berhadapan dengan soal cerita matematika dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi, maka langkah pertama yang harus kita kerjakan adalah menulis apa yang kita ketahui dari soal tersebut. Maka pada saat menuliskan “diketahui:……” kita sering menemukan ide dalam memecahkan soal matematika tersebut. Terbukti bahwa ide seringkali muncul setelah tangan kita mau bergerak untuk menuliskan apapun yang kita mau. Hal lain yang perlu kita ketahui adalah kita bebas menuliskan apapun yang kita mau (tentunya yang berhubungan dengan soal), kita tidak perlu takut untuk membuat kesalahan. Karena dari kesalahan  yang telah kita buat akan memunculkan ide yang lebih kreatif dalam menyelesaikan soal.
Yang sangat menentukan tingkat penguasaan materi adalah ketekunan murid itu sendiri. Tetapi waktu yang dibutuhkan untuk menguasai suatu materi bagi tiap orang tidak sama. Asalkan murid mempunyai minat dan waktu yang cukup untuk mempelajari suatu materi pelajaran, murid akan bisa menguasai materi tersebut.
  Matematika mempunyai jenjang dan aturan pemahaman yang jelas. Seorang murid kelas 4 SD akan mengalami kesulitan mempelajari matematika jika materi pelajaran kelas 1, 2, dan 3 tidak dikuasai dengan baik. Sebagai contoh materi pelajaran tentang pembagian bersusun atau perkalian bersusun pada kelas 4 SD tidak akan dapat dimengerti dengan baik bila murid yang bersangkutan belum memahami pengurangan, penjumlahan dan perkalian bilangan sederhana yang diajarkan pada waktu kelas 1, 2, dan 3. Murid juga akan mengalami kesulitan dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, dan seterusnya. Penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian pecahan dan juga dasar-dasar perhitungan yang lain harus dapat dikuasai murid dengan baik agar murid yang bersangkutan tidak mengalami kesulitan yang lebih besar pada tingkat selanjutnya.
Karena matematika mempunyai jenjang dan aturan pemahaman yang jelas, maka kemampuan guru dalam menerangkan pelajaran matematika dalam bahasa yang mudah dan sederhana sangat diperlukan dalam hal ini. Guru tidak akan bisa menerangkan materi pelajaran matematika dengan baik bila guru yang bersangkutan tidak menguasai materi yang akan diterangkan. Murid tidak akan dengan mudah memahami materi yang diterangkan oleh guru, bila guru tidak mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dan kreatif. Murid akan melihat matematika adalah pelajaran yang menakutkan. Matematika harus diterangkan setahap demi setahap dengan jenjang dan aturan pemahaman yang jelas.
Peran aktif orang tua juga sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan keberhasilan anak. Pendampingan orang tua terhadap anak yang memiliki kesulitan belajar akan sangat membantu anak menyelesaikan masalahnya. Pendampingan ini hanya sebatas mengarahkan anak-anak sehingga mereka mampu menyelesaikan soal secara mandiri. Orang tua juga perlu menyediakan buku-buku yang lain disamping buku pegangan sekolah, untuk membantu mereka mengatasi kesulitan pelajaran dan juga untuk menambah wawasan mereka. Karena tidak ada buku yang memuat materi dengan lengkap sempurna. Antara satu buku dengan buku yang lain bersifat saling melengkapi.
Sebagai kesimpulan, matematika akan menjadi mudah dan menyenangkan bagi anak bila anak rajin berlatih, mendapat bimbingan dari guru yang kompeten, serta buku-buku acuan yang bermutu dan yang tak kalah penting adalah dukungan aktif dari orang tua. Mari buktikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar