Rabu, 29 Juni 2011

MODEL ANTRIAN SAAT REGISTRASI MAHASISWA BARU DI KANTOR REGISTRASI UNIT I UNY


1.      Latar Belakang

Menunggu atau mengantri sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.  Fenomena ini biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk penyelenggaraan pelayanan itu. Sehingga sebagai akibatnya menunggu atau mengantri tidak dapat di hindari.
            Menunggu di dalam Matematika dapat diidentikkan dengan suatu proses antrian. Antrian dapat berupa skala kecil maupun skala besar yang membutuhkan penyelesaian dan solusi secara optimal. Antrian dapat ditemui pada beberapa fasilitas pelayanan umum seperti di Bank, kantor pos, pembayaran rekening listrik, registrasi mahasiswa baru dan sebagainya.
Contoh nyata yang setiap tahunnya pasti mengalami proses antrian adalah saat registrasi mahasiswa baru di Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan jumlah ribuan mahasiswa yang diterima, seorang mahasiswa harus antri untuk melakukan registrasi. Di butuhkan metode yang sistematis dan matematis untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Salah satu kerugian saat melakukan antrian adalah ketidakefektifan waktu. Di saat waktu itu dapat di gunakan untuk mengerjakan kegiatan lain, tetapi dengan kondisi tersebut maka hanya dapat mengerjakan satu kegiatan saja. Kerugian dalam hal ini adalah karena tidak dapat mengoptimalkan waktu dengan maksimal.
Keuntungan dari mengantri dapat diperoleh jika dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Pemanfaatan itu dapat berupa membaca buku, saling berkenalan, bertukar pengalaman, dan sebagainya. Di butuhkan kelincahan dalam mengisi waktu untuk mengantri agar tidak bosan.
Peristiwa kedatangan mahasiswa secara bersamaaan atau mengelompok saat registrasi pasti dapat terjadi.  Kedatangan secara bersamaaan ini terkadang yang menjadi pemicu terjadinya proses antrian. Peristiwa ini dapat di minimalisir dengan cara pembagian secara berkelompok saat melakukan registrasi yang dapat berupa pengelompokkan sesuai Jurusan yang di ambil sesuai fakultas masing-masing.

2.      Permasalahan
            Mengantri sudah menjadi budaya setiap tahun di Kantor 1 Registrasi Universitas Negeri Yogyakarta bagi Mahasiswa Baru. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya antrian tersebut. Misalnya karena kedatangan mahasiswa baru yang bersamaan atau bergerombol saat akan registrasi. Ini di karenakan tidak adanya pembagian jam secara berkelompok sehingga terjadi penumpukkan atau antrian mahasiswa baru.
             Mahasiswa baru yang melakukan registrasi terdiri dari fakultas yang berbeda-beda baik dari FMIPA, FISE, FBS, FIK, FIP, FT. Dan banyaknya mahasiswa yang melakukan registrasi pun berbeda-beda. Perbedaan ini di sebabkan oleh jumlah mahasiswa yang diterima tiap fakultas berbeda-beda. Dampak dari perbedaan jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi ini adalah waktu berakhirnya registrasi tiap fakultas yang berbeda-beda pula. Di satu sisi, ada fakultas yang sudah selesai pelayanan registrasi. Di sisi lain masih ada pula fakultas-fakultas yang masih melayani proses registrasi dengan antri.
            Waktu berakhirnya yang berbeda ini yang menjadi masalah. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk setiap mahasiswa baru melakukan registrasi pun berbeda-beda. Ini disebabkan karena ada mahasiswa yang sudah paham alur atau proses registrasi sehingga dapat lebih cepat selesai. Namun ada pula mahasiswa yang masih bingung dengan registrasi sehingga mengakibatkan waktu yang diperlukan semakin lama. Masalah tersebut sebenarnya dapat ditanggulangi manakala ada pemodelan yang dapat meminimalkan waktu sisa proses registrasi dengan melihat banyaknya mahasiswa baru yang registrasi. Namun dalam memodelkannya pun harus mempertimbangkan waktu dan banyaknya mahasiswa yang melakukan registrasi.
            Masalah dalam kasus registrasi ini adalah bagaimana memanfaatkan waktu yang sudah ditetapkan untuk registrasi, tetapi tidak menyebabkan antrian, tidak menyebabkan kedatangan mahasiswa baru secara bergerombol, dan waktu berakhirnya tiap fakultas yang relatif sama (tidak menyisakan waktu yang lama antar fakultas).
3.      Model Nyata
            Kantor Registrasi Unit I UNY merupakan tempat mahasiswa baru melakukan registrasi. Di tempat registrasi tersebut terdapat 7 loket yang terdiri dari loket legalisasi, loket FIK, loket FT, loket FISE, loket  FMIPA, loket FBS, dan loket FIP. Setiap loket fakultas terbagi menjadi 2 loket dengan 2 petugas pelayanan.
            Waktu registrasi yang disediakan untuk mahasiswa baru jalur reguler adalah selama 2 hari dengan jam pelayanan yaitu 07.30-15.30 dipotong waktu istirahat selama 30 menit antara pukul 12.00-12.30. Sehingga waktu yang tersedia selama 2 hari adalah 960 menit. Untuk jalur reguler tahun 2011, mahasiswa yang diterima sebanyak 2949 dengan rincian FMIPA sebanyak 414 mahasiswa, FT sebanyak 441 mahasiswa, FIK sebanyak 304 mahasiswa, FBS sebanyak 670 mahasiswa, FIP sebanyak 602 mahasiswa, dan FISE sebanyak 518 mahasiswa.
            Data banyaknya mahasiswa yang diterima tiap program studi pada masing-masing fakultas adalah sebagai berikut:
Fakultas
Program Studi
Banyak Mahasiswa
FMIPA
Pend Matematika
46
Pend Biologi
46
Pend Fisika
46
Pend Kimia
46
Pend IPA
46
Matematika
46
Biologi
46
Fisika
46
Kimia
46
FIP
Manajemen Pendidikan
55
Pend Luar Sekolah
55
Pend Luar Biasa
82
Bimbingan Konseling
82
Teknologi Pend
55
Kebijakan Pendidikan
55
PG PAUD
55
PGSD
163
FT
PT Elektro
49
PT Elektronika
25
PT Mesin
49
PT Otomotif
49
PT Sipil dan Perencanaan
49
PT Boga
49
PT Busana
49
PT Mekatronika
49
PT Informatika
73
FBS
PBSI
76
BSI
53
PB Inggris
76
PB Jerman
52
PB Perancis
51
PB Jawa
76
P Seni Rupa
53
P Seni Musik
76
P Seni Tari
53
P Seni Keranjinan
52
Bahasa dan Sastra Inggris
52
FIK
PJKR
101
PKOR
101
IKORA
51
PGSD Penjas
51
FISE
Pend Kewarganegaraan
53
Pend Administrasi Perkantoran
53
Pend Akuntansi
51
Pend Ekonomi
53
Pend Geografi
53
Pend Sejarah
53
Manajemen
53
Akuntansi
53
Pend Sosiologi
53
Pend IPS
53
Administrasi Negara
53
Jumlah
2949

            Untuk memperoleh data lamanya waktu registrasi tiap mahasiswa, maka diambil sample secara acak sebanyak 25 mahasiswa. Data lamanya tiap mahasiswa dalam melakukan registrasi adalah sebagai berikut:
1.      226 detik
2.      173 detik
3.      207 detik
4.      140 detik
5.      187 detik
6.      127 detik
7.      155 detik
8.      155 detik
9.      128 detik
10.  167 detik
11.  150 detik
12.  97 detik
13.  277 detik
14.  166 detik
15.  175 detik
16.  175 detik
17.  146 detik
18.  148 detik
19.  194 detik
20.  157 detik
21.  176 detik
22.  179 detik
23.  126 detik
24.  217 detik
25.  165 detik
Dari 25 data acak yang diambil, maka diperoleh rata-rata μ =  
Jika jumlah keseluruhan data dinyatakan dalam X, maka :
Ragam

S =37,11257
Akan ditunjukkan bahwa harapan rata-rata μ=180 melawan hipotesis alternatif μ≠180.
Untuk mencari penyelesaiannya digunakan uji hipotesis nilai tengah sebagai berikut :
1.      Ho : μ = 180
H1 : μ ≠ 180
2.      Taraf signifikansi α = 0,05
3.      Wilayah kritis Z < -1,645 dan Z > 1,645
4.      Z hit
5.      Kesimpulan :Karena nilai Z hitung > -1,5465 maka H0  diterima sehingga harapan waktu yang digunakan mahasiswa baru untuk melakukan registrasi = 180 detik = 3 menit
>>baru nyampe model nyata :D

Mengapa Berita Penting


Salah satu cara menyadarkan kita tentang pentingnya sesuatu adalah dengan menghilangkan sesuatu itu dari hidup kita. Kita akan menyadari betapa berharganya sesuatu itu jika kita tidak  memiliki sesuatu tersebut. Terlebih jika kita sebelumnya memiliki sesuatu itu, maka akan terasa kontras sekali perbedaanya. Yakni ketika kita punya sesuatu itu kita bisa merasakan manfaat, dan kehilangan manfaat dari sesuatu itu ketika kita tidak lagi memilikinya. Barulah kita mengerti pentingnya sesuatu itu bagi kita.
Sekedar mengingat-ingat sejarah. Indonesia merdeka karena perjuangan para pejuang bangsa. Dan jika kita lebih perjelas lagi, perjuangan kemerdekaan itu berawal ketika ada seorang mahasiswa Indonesia di Belanda mendengar berita bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu. Sehingga dengan adanya informasi itu, timbullah niat untuk memproklamasikan kemerdekaan. Hal ini tentu berbeda ketika mahasiswa Indonesia di Belanda itu tidak mendengar berita bahwa Jepang telah tunduk kepada sekutu. Kemungkinan Indonesia masih dijajah sampai sekarang pasti ada. Dapat kita analogikan Indonesia tidak akan merdeka 17 Agustus 1945 jika tidak ada seorang mahasiswa Indonesia di Belanda yang mendengar berita. Berita bahwa Jepang telah kalah.
Berbeda lagi dengan kisah dari Perancis. Begitu dahsyatnya kekuatan berita sehingga seorang pembesar perancis, Napoleon Bonaparte berkata” Saya lebih takut kepada seorang juru tulis, ketimbang 1000 prajurit lengkap dengan senjatanya”. Ada sebab kenapa Napoleon bisa  berkata demikian. Jika difikirkan, sangat tidak logis jika dibandingkan antara kekuatan 1000 prajurit dengan kekuatan seorang juru tulis. Lalu apakah yang bisa dilakukan oleh seorang juru tulis sehingga lebih ditakuti?. Tentu saja sesuatu yang dihasilkan olehnya. Secoret tulisan yang bisa menumbangkan seorang pemimpin besar kapanpun.
Lalu, kenapa berita itu penting?. Tentu saja karena dengan diketahuinya isi dari berita tersebut dapat menimbulkan efek yang luar biasa. Efek yang pasti membuat segala sesuatu menjadi mungkin.